JAKARTA – Setelah berhasil menyelesaikan gowes (bersepeda) sendirian ke Merauke Papua, pegowes Taufik Abriansyah melapor ke PWI Pusat, ketika tiba kembali di rumah kediamannya di Cipageran Bandung Barat, Jawa Barat.
Selain melaporkan perjalanan gowes yang ditempuh selama tiga bulan tersebut, Taufik Abriansyah juga menyerahkan buku perjalanan ke Merauke. Buku yang dia tulis diberi judul Gowes ke Merauke.
“Saya dilepas oleh PWI Pusat, dan sekarang setelah kembali tiba di rumah, saya melapor ke Ketua Umum PWI Pusat Bapak Hendry Ch Bangun,” kata Taufik Abriansyah, dalam acara silaturahmi, syukuran dan peluncuran Buku PWI Pusat Dukung Gowes to Merauke,” yang digelar di Sekretariat kantor sementara’ PWI Pusat, Gedung Plaza KAHA, Jalan Abdullah Syafei No 20 Tebet Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).
Foto: Humas PWI
Selain Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, hadir dalam acara tersebut sejumlah pengurus PWI Pusat di antaranya, Sekjen Iqbal Irsyad, Ketua Dewan Pakar Sayid Iskandarsyah, Bendahara Muhammad Nasir, Wakil Bendahara M Syarwani, Komisi Budaya AR Loebis, Humas Edi Kuswanto serta Ketua Satgas Bidang Hoaks Budi Nugraha.
Dalam kesempatan itu, Taufik mengucapkan terima kasih kepada PWI Pusat atas dukungannya dalam kegiatan gowes tersebut.
Menurut dia, selama perjalanan ke Merauke, Taufik diterima Pengurus PWI Provinsi Bali di Kantor PWI Provinsi Bali, PWI Nusa Tenggara Barat serta PWI Papua.
Perjalanan gowes ke Merauke ditempuh 56 hari menempuh 2.700 kilometer di 10 provinsi, 11 pulau serta 68 kabupaten dan kota. Dalam perjalanannya, Taufik mampir dan diterima di Kantor PWI Provinsi Bali, PWI NTB dan Provinsi NTT (Maumere). Di Papua, Taufik sudah kontak dengan PWI Merauke.
“Tentu merupakan kehormatan dan kebahagiaan saya bisa diterima di beberapa PWI Provinsi. Terima kasih, karena memberikan saya semangat yang luar biasa, tentu saya sangat bahagia mendapat kesempatan ini luar biasa,” papar Taufik.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, PWI Pusat merasa bangga dapat memberikan dukungan penuh terhadap ekspedisi ini. Dengan lebih dari 20.000 anggota yang tersebar di seluruh penjuru negeri, PWI sebagai organisasi wartawan tertua di Indonesia terus mendorong anggotanya untuk berkontribusi tidak hanya dalam bidang jurnalistik. Tetapi juga dalam membangun kesadaran kebangsaan, solidaritas serta semangat kebhinekaan.
“Perjalanan Kang Taufik Abriansyah ini sekaligus menjadi sarana promosi eksistensi PWI Pusat di tengah masyarakat yang dinamis,” tandasnya.
Khusus menanggapi peluncuran buku tersebut, Hendry Ch Bangun menandaskan buku ini bukan hanya dokumentasi perjalanan fisik tetapi juga refleksi spiritual dan sosial.
Melalui tulisan Taufik ini, pembaca diajak menelusuri keragaman budaya, keindahan alam, dan keramahan masyarakat Indonesia yang ditemuinya di sepanjang perjalanan. (**)
